Pada kondisi tertentu, Anda mungkin memiliki sejumlah klip syuting berisi adegan yang sama (atau mirip) tapi berbeda sudut pengambilan gambar (angle). Hal ini terjadi misalnya pada :
- suatu momen yang gambar videonya diambil oleh beberapa kamera.
- suatu momen yang sengaja diulang adegannya untuk keperluan pengambilan gambar pada angle-angle yang berbeda, misalnya pada saat syuting suatu video training, tutorial, atau company profile.
Pada kegiatan editing, klip-klip tersebut sebaiknya disusun sedemikian rupa sehingga pada selang waktu tertentu gambar yang dipakai ialah hasil pengambilan gambar yang satu, dan pada selang waktu lain gambar yang dipakai ialah hasil pengambilan gambar pada angle-angle yang lain. Hal ini akan membuat gambar terkesan lebih dinamis, informatif (karena akan memberi informasi yang lebih lengkap dari angle yang pas) dan meningkatkan nilai artistiknya.
Sebaliknya, andaipun Anda memiliki klip-klip yang bagus dari angle-angle yang pas, tidak disarankan untuk merangkai gambar tersebut seutuhnya secara linier yang akan memunculkan gambar pengulangan adegan. Hal ini berpotensi membuat tayangan menjadi membosankan. Ingat bahwa gambar mestinya “mewakili ribuan kata” sebagai cara berkomunikasi atau menyampaikan pesan, sehingga jika pesan tertentu sudah “sampai” dengan kemunculan suatu gambar dalam durasi waktu tertentu, maka informasi berikutnya sudah harus muncul dengan gambar/adegan berikutnya. Dengan kata lain, jika makna suatu gambar/adegan sudah dimengerti oleh pemirsa maka mereka segera menantikan gambar-gambar berikutnya. Keterlambatan dalam hal inilah yang akan menimbulkan kebosanan.
Sumber : http://captun.net/?p=250
0 Comments:
Post a Comment