Gempa Bumi,Tsunami Dan Krisis Nuklir di Japan

Krisis nuklir di Jepang meningkat sebagai ledakan ketiga dalam empat hari mengguncang pembangkit listrik berjuang di negara yang dilanda utara-timur, menurut pengawas keselamatan nuklirnya.

Sebelumnya pejabat mengakui reaktor bisa di krisis parsial dan memperingatkan situasi "bahkan lebih buruk" daripada di dua unit lainnya dengan pendinginan masalah. Para pejabat di Jepang telah sebelumnya menyarankan satu mungkin telah dilanggar.

Beberapa negara mengumumkan mereka akan layar menghasilkan Jepang untuk radiasi sebagai tindakan pencegahan.

"Orang-orang bertahan pada sedikit makanan dan air Hal-hal yang. Dia mengatakan prefektur itu hanya menerima sepersepuluh dari makanan dan persediaan yang dibutuhkan.

Tapi gempa yang berkekuatan 9.0 pada Jumat 11 Maret 2011 gempa berkekuatan 9,0 telah terjadi tsunami dan telah menelan korban meninggal sekitar 1.000 mayat di tepi Semenanjung Oshika dandan korban  lainnya 1.000 mayat di Minamisanriku, Menurut pejabat dan polisi di propinsi Miyagi. Sekitar 9.500 orang belum di temukan.

Kantor berita Kyodo juga mengatakan polisi dan petugas pemadam kebakaran masih berusaha untuk meengevakuasi 200 hingga 300 mayat di Sendai. Ribuan juga hilang di Soma, Menurut Pejabat di Soma,Kota Soma merupakan sebuah kota yang di huni sekitar 38.000 orang,.

Dalam sebuah pernyataannya Perdana Menteri Jepang mengatakan, kehancuran di Jepang saat adalah dari "proporsi bencana gempa saat ini adalah yang benar-benar yang terdahsyat".

Artikel Terkait